Klinik Green Care

Bantu Tingkatkan Kualitas Hidupn Pasien Stoma

Dalam beberapa kasus operasi usus, dokter perlu melakukan tindakan pembuatan stoma. Prosedur ini dilakukan dengan membuat lubang pada dinding perut untuk mengeluarkan isi usus tanpa melalui anus. Kondisi seperti ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasien maupun keluarga. Lantas, bagaimana cara perawatan stoma yang tepat?

Stoma sendiri sebenarnya adalah lubang pada tubuh yang dibutuhkan untuk mengeluarkan feses atau tinja. Dengan demikian, feses tidak perlu dikeluarkan melalui anus. pelubangan ini dapat bersifat sementara maupun permanen, tergantung alasan dan tujuan pembuatannya. Selain itu, prosedur ini juga hanya dilakukan oleh dokter bedah yang berpengalaman dan terlatih khusus untuk mengerjakan operasi saluran cerna.

Ada 2 jenis operasi pembuatan stoma di perut yang sering dilakukan oleh dokter bedah. Pertama adalah ileostomi, yaitu pembuatan lubang pada dinding perut yang dihubungkan dengan bagian akhir dari usus halus (ileum). Kemudian ada kolostomi, yaitu pembuatan lubang pada dinding perut yang tersambung dengan usus besar.

Stoma untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien

Pembuatan lubang di dinding perut sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien dengan penyakit kanker usus, infeksi usus, kanker kandung kemih, sindrom inflamasi usus, absennya lubang anus pada bayi (atresia ani), atau trauma yang menyebabkan kerusakan pada pada usus atau kandung kemih. Orang yang memiliki stoma bisa disebut sebagai ostomate.

Sebagaimana tujuan dari pembuatan stoma adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan menyelamatkan hidup pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, maka jangan sampai kualitas hidup pasien justru turun akibat pembuatan stoma. Meski sebenarnya memiliki stoma secara umum akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pasien, namun ostomate perlu beradaptasi dengan konsidinya. Sebagai salah satu contoh, seorang ostomate tidak dapat mengontrol kapan dia akan buang air besar sehingga perlu kantong stoma yang ditempel di perut untuk menampung BAB. Oleh karena itu, ostomate harus selalu memakai kantong tersebut kemana pun dan kapan pun.

Perubahan drastis yang dialami terkadang membuat ostomate memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi. Kehilangan control terhadap BAB juga membuat ostomate minder dan stress berlebihan karena kecemasan akan pandangan orang lain di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dukungan dari orang sekitar sangatlah penting bagi seorang ostomate.

Perawatan Stoma yang Benar

Perawatan stoma yang kurang baik dapat menimbulkan komplikasi berupa iritasi kulit, terutama pada ostomate yang menjalani ileostomi. Kondisi ini dapat membuat kulit menjadi lecet dan lika, sehingga rentan terhadap infeksi. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara perawatan kantong stoma yang benar.

Lama pemakaian kantong stoma :

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kantong stoma terdiri dari 2 bagian, yaitu wafer dan kantong plastic penampung feses. Wafer adalah bagian penghalang yang melekat di kulit perut agar kulit tidak terkena kotoran. Jika sudah penuh, kantong plastic dapat dilepas atau diganti tanpa perlu mengganti wafer.

Sementara itu, wafer dapat diganti apabila kotoran mulai masuk di antara wafer dan kulit, atau setiap 3 hari sampai 1 minggu.

Selain kantong stoma yang terdiri dari 2 bagian, ada juga kantong stoma yang kantong penampung dan wafernya menjadi satu. Jika menggunakan kantong jenis ini, wafer juga akan ikut diganti ketika penampungannya diganti.

Cara mengganti kantong stoma :

  1. Buka pelindung wafer dengan hati – hati dari atas ke bawah dengan menahan kulit sekitar stoma
  2. Bersihkan kulit sekitar stoma dengan air dan sabun atau tissu basah.
  3. Ukur lubang stoma dengan pola yang sesuai, potong.
  4. Pasang pelindung wafer dan kantong penampung yang baru kemudian tekan dari dalam keluar.
  5. Tekan kantong dengan lembut dari arah tengah ke pinggir.
  6. Lalu pasang klip atau lipat bagian bawah.

Selain itu, untuk menghindari penyumbatan makanan  sebaiknya kunyah makanan dengan baik, makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, dan hindari makanan tinggi serat sekitar 6-8 minggu setelah operasi.

Jangan ragu untuk menggunakan layanan perawatan luka dari Klinik Pratama Green Care yang selalu siap memberikan perawatan stoma dengan nyaman baik di klinik mau pun di rumah secara Home Visit.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security